Tesis

Studi pendahuluan perbandingan sikap dokter kebidanan di rumah sakit pendidikan dan non-pendidikan di Jakarta pada pilihan jenis persalinan = A pilot study of obstetrician’s attitude comparison towards delivery mode’s choices in teaching hospital and non-teaching hospital in Jakarta.

Latar Belakang: Angka bedah sesar (SC) di Indonesia pada tahun 2015 sebesar 29,6%, padahal WHO menetapkan tidak boleh lebih dari 15%. Dampaknya adalah komplikasi luaran klinis dan pembiayaan yang tinggi. Seperti apa sikap tenaga kesehatan Indonesia, yang merupakan salah satu faktor penentu SC merupakan faktor yang belum diteliti. Tujuan: Diketahuinya perbedaan sikap dokter kebidanan di rumah sakit pendidikan dan non-pendidikan di Jakarta mengenai pilihan jenis persalinan serta pengaruh jenis rumah sakit, tipe pembayaran, dan pengetahuan etik terhadap sikap dokter. Metode: Suatu penelitian potong lintang dengan alat bantu kuesioner dengan pemilihan responden secara acak. Pengambilan data untuk proses validasi kuesioner berlangsung tiga kali mulai Desember 2016 hingga Maret 2018. Hasil: Didapat 30 responden dokter kebidanan RS pendidikan dan 31 nonpendidikan. Sebagian besar sikap dokter kebidanan adalah baik (p=1,0). Terdapat perbedaan sikap saat dokter berpraktik di RS tipe berbeda (p=0,004) dan pada pasien dengan tipe pembayaran berbeda, baik pada kelompok dokter RS pendidikan (p=0,032) maupun non-pendidikan (p=0,004). Pengetahuan terkait etik kedua kelompok adalah baik (p=0,59) dan memiliki efek protektif terhadap sikap dokter, baik pada kelompok dokter RS pendidikan (OR=0,043; 95%CI 0,003– 0,564) maupun non-pendidikan (OR=0,076; 95%CI 0,006–0,889). Kesimpulan: Sikap dokter kebidanan dalam memilih jenis persalinan adalah baik. Tidak terdapat perbedaan sikap maupun pengetahuan terkait etik antara dokter kebidanan kelompok RS pendidikan dan non-pendidikan di Jakarta. Tipe RS, tipe pembayaran, dan pengetahuan terkait etik memiliki pengaruh terhadap sikap dokter.
Kata Kunci: sikap, dokter kebidanan, Jakarta, jenis persalinan, rumah sakit pendidikan, rumah sakit non-pendidikan, bedah sesar, etik


Background: Cesarean section (CS) rate in Indonesia is 29,6% (2015), meanwhile WHO determined it should not more than 15%. This has impact to clinical outcome and health expenses. Research on Indonesian obstetrician attitude, which is one determination factor of CS, is not found before. Purpose: Knowing whether there is difference of obstetrician attitude in delivery mode’s choice at teaching and non-teaching hospital in Jakarta and influences of hospital type, patient’s payment type, and ethical-related knowledge to the obstetrician’s attitudes. Metode: Cross sectional study which using questionnaire as research instrument. Respondents were randomized. Data retrieval was done three times for questionnaire validation process since December 2016 to March 2018. Results: From 30 obstetrician respondents whose work in teaching hospital and 31 non-teaching hospital, the majority of their attitude toward delivery mode’s choices is good (p=1.0). There are attitude differences while obstetrician work in different hospital type (p=0.004) and on different patient payment’s type, both of teaching hospital group (p=0.032) and non-teaching hospital groups (p=0.004). Ethical-related knowledge of both is good and has protective effect to attitude, both on obstetrician in teaching hospital (OR=0,043; 95%CI 0,003–0,564) and non-teaching hospital (OR=0,076; 95%CI 0,006–0,889). Conclusion: Obstetrician attitude in Jakarta toward delivery mode choices is good. There is no attitude difference nor ethical knowledge difference between obstetricians whose work in teaching and non-teaching hospital. However, there is influence of hospital type, patient payment’s type, and ethical-related knowledge to obstetrician attitude.
Keywords: attitude, obstetrician, Jakarta, delivery mode choices, teaching hospital, non-teaching hospital, cesarean section, ethic